Selayang pandang BKC. Nun jauh dari keramaian. Ditempat yg begitu sepi.
Dipantai lampei pesisir laut labuan, gugusan selat sunda. Tak jauh
darii gunung Krakatau dan Palung Sunda. Ditempat itulah awal mula cerita
lahirnya BKC, juga berawal dari derita di Rangkas Bitung.
Diusia 11 tahun, alhamdulillah Kang Iwa telah menerima karunia Illahi
yg tiada ternilai, yaitu tuntunan ajaran Jalaksana. Namun kehendak
Tuhan, diatas segala-galanya dan tiada yg tidak mungkin bagi
kehendaknya. 11 tahun kemudian, tepatnya dijantung kota Bandung, diusia
22 tahun, Panji BKC berkibar.
BKC adalah singkatan dari Bandung Karate Club dan Bina Ksatrya Cita
pada pengertian yg sebenarnya. Didirikan di Bandung pada tanggal
16-Juni-1966. Namun sejak tahun 1963, Kang Iwa telah merintis
pendiriannya dgn nama Bandung Karate School For Self-Defense. Gedung
Mardisantosa yg terletak di Jl. Sunda No. 2 merupakan tempat pertama
lahirnya BKC. Tercatat sbg anggota angkatan pertama adalah terdiri dari
siswa-siswa sekolah Guru pendidikan Jasmani, SMA Negeri 1 Jalan
Radjiman. Sungguh teramat diyakini bahwa BKC ada dan berada dgn segala
keberadaannya adalah benar-benar karena kasih Illahi melalui tuntunan
ajaran Jalaksana.
Sejak berdirinya ditahun 1966, BKC telah menata aturan-aturan
perguruan baik dalam menyusun aktivitas latihan, ujian kenaikan tingkat,
latihan alam, maupun pertandingan-pertandingan intern. Tercatat latihan
alam pertama diadakan diperbukitan sekitar Pondok BKC sekarang, latihan
pantai pertama diPelabuhan Ratu, kejuaraan Karate pertama di Lapangan
Dinas Pekerjaan Umum Jalan Martadinata. Dan tercatat BKC Tasikmalaya
adalah cabang yg pertama.
Selepas peringatan Ulang Tahun BKC yg ke-6, Juni 1972, terjadi
kemelut dalam tubuh BKC, tepatnya pada bulan Juli 1972, 7 oorang senior
BKC berdalih mengundurkan diri. Namun ternyata mereka berniat buruk. BKC
dikota Bandung menjadi porak-poranda. Dan akhirnya Kang Iwa terbuang ke
Tasikmalaya.
Tuhan Maha Kasih sebab BKC berdiri bersumberkan pada ajaran Jalaksana maka BKC tetap utuh dan terjaga.
BKC tetap utuh dan terjaga. Sebelas kader muda BKC bertempat
dikediaman Kang Awal Kusumah, Jl. Patrakmala No. 11, berikrar bahwa BKC
harus tetap ada sekalipun berubah nama dgn semetara dgn nama Insi.
Kembali kebenaran menyinari BKC. Pada musyawarah Lembaga Aliran
Karate yg pertama diJakarta, atas jasa Ibu Yusuf dari perguruan Inkai,
BKC diakui sbg Anggota Federasi Olahraga Karate Indonesia. Dan setelah
itu BKC terus berjaya. Ke-7 org senior BKC yg berdalih mengundurkan diri
adalah terdiri dari:
1. Edi Kos
2.Dodi Mulyadi
3.Dodi Hidayatulloh
4.Dedi Darmaji
5.Tedi Gunawan
6.Achmad Muhammad, dan
7.Achmad Drajat
Kemudian persekutuan ke-7 org senior BKC tadi, terpecah belah dan akhirnya mereka mendirikan perguruan sendiri-sendiri.
BKC bagaikan sebuah sungai dari hulu yg kecil makin hilir makin
besar, dan pasti ke muara juga sampainya. Juga BKC bagaikan Ikan Salmon
hidup jauh ditengah lautan namun karena kudratnya harus bertelur dan
beranak pinang jauh dipedalaman sungai sepertinya sudah diatur oleh Sang
Illahi selalu dan selalu di BKC terdapat angka- angka kembar, ini
merupakan bagian karunia Illahi yg patut selalu disyukuri oleh segenap
warga BKC untuk mencapai kemulyaan dalam kehidupan.
Modal utama kita segenap warga BKC adalah sesanti perguruan yg
berbunyi sebagai berikut "sekecil-kecilnya perguruan BKC, masih ada yg
dilihat, dan sebodoh-bodohnya warga BKC, masih ada yg bisa jadi contoh"
selain itu seyogya segenap warga BKC senantiasa ingat akan makna Fatwa
Utama Jalaksana yg berbunyi "sinar suci jalaksana akan menyinari setiap
kehendak para penerusnya, selama kehendak itu bersumber dari jiwa dan
fikiran yg bersih".
Do'a dan pinta Kang Iwa "semoga dan semoga segenap warga BKC
senantiasa ada dalam kasih Illahi begitu juga mereka-mereka yg telah
membantu BKC untuk mencapai kemajuan... Amiiiinn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar